Cashless Society

Cashless Society, Membuat Kita Menjadi Boros?

Bayangkan Anda sedang berbelanja, cukup sekali tap kartu atau scan QR code, semua transaksi langsung beres tanpa ribet. Mudah, cepat, dan praktis. Namun, justru di balik kemudahan itu banyak orang yang tanpa sadar menghabiskan uang lebih banyak dibandingkan saat menggunakan uang tunai. Apakah benar cashless society membuat kita boros?

Ketika uang tunai di dompet terlihat menipis, biasanya kita akan lebih hati-hati dalam berbelanja. Tetapi, saat transaksi hanya berupa angka di layar, rasa “kehilangan” uang jadi tidak begitu terasa. Inilah yang membuat pengeluaran sering melonjak tanpa disadari. Diskon instan, promo cashback, hingga pembayaran cicilan berbasis aplikasi bisa menggoda siapa saja untuk membeli sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.

Kuncinya bukan menolak cashless society, melainkan mengelola dengan bijak. Justru dengan sistem non-tunai, Anda bisa lebih mudah melacak transaksi, membuat anggaran digital, serta memanfaatkan fitur keuangan untuk mengatur pengeluaran. Yang dibutuhkan hanyalah disiplin, kesadaran diri, dan strategi tepat agar cashless society tidak membuat boros melainkan membantu Anda mencapai tujuan finansial.

Cashless society memberikan banyak kemudahan, mulai dari pembayaran belanja, transportasi, hingga tagihan rutin. Namun, kesadaran finansial adalah kunci utama agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif. Gunakan aplikasi perbankan atau e-wallet untuk mencatat pengeluaran, sehingga Anda tetap bisa mengontrol arus keluar masuk uang. Dengan begitu, transaksi non-tunai bisa menjadi alat bantu, bukan jebakan.

Buatlah anggaran khusus setiap bulan untuk kebutuhan, tabungan, dan hiburan. Tentukan batas pengeluaran harian dan gunakan fitur notifikasi transaksi untuk memantau pemakaian. Saat batas tercapai, latih diri untuk berhenti menggunakan e-wallet atau kartu hingga periode berikutnya. Cara sederhana ini membantu menahan godaan impulsif yang sering muncul karena promo digital.

Banyak aplikasi keuangan kini menyediakan fitur autodebet untuk menabung. Sisihkan sejumlah dana setiap kali menerima gaji sebelum Anda mulai berbelanja. Dengan begitu, meski terbiasa hidup cashless, tabungan Anda tetap aman dan bertumbuh.

Cashless society hanya akan membuat boros jika kita tidak disiplin. Edukasi tentang manajemen keuangan menjadi hal penting. Ikuti seminar, baca artikel finansial, atau gunakan layanan keuangan yang terpercaya untuk membantu Anda mengatur pengeluaran dan tabungan.

Cashless society memang membawa tantangan dalam pengelolaan uang, tetapi juga memberi peluang besar untuk hidup lebih efisien. Kuncinya terletak pada kesadaran, disiplin, dan strategi finansial yang tepat.

Jika Anda ingin menabung untuk masa depan atau membutuhkan dana tambahan untuk modal usaha, Kospin Sumber Rizki Utama siap menjadi mitra terpercaya Anda.

Lihat artikel lainnya:

Pahami Ini Sebelum Mulai Berinvestasi

Pahami Ini Sebelum Mulai Berinvestasi

Investasi merupakan salah satu aktivitas keuangan yang penting. Terutama bagi seseorang yang ingin mengamankan atau melipatgandakan kekayaan. Dari setiap uang yang diinvestasikan, biasanya akan memperoleh imbal hasil. Imbal hasil dalam investasi tidak menentu. Tergantung kinerja dan kondisi pasar. Imbal hasil selalu berbanding lurus dengan risikonya. Kalau mau investasi imbal hasil besar, maka risikonya pasti tinggi. Pun sebaliknya.

Investasi yang salah tidak selalu karena pengelolaan yang kurang baik. Bisa juga lantaran salah memilih instrumen investasinya. Sejatinya instrumen investasi ada banyak jenis, seperti saham, emas, deposito, reksadana dll. Saking banyaknya pilihan, kerap membuat investor gegabah dalam menentukannya. Memilih instrumen yang tidak dikenal atau tidak dikuasainya. Jadi seperti beli kucing dalam karung. Alih-alih ingin mendapat untung, justru buntung.

Maka dari itu, penting untuk mencari tahu terlebih dahulu tentang instrumen investasi yang sudah Anda bidik. Saham misalnya, kenali saham yang akan Anda beli. Jangan beli yang tidak Anda kenali untuk meminimalisir kerugian. Pahami sebelum mulai berinvestasi.

  1. Kenali Kebutuhan Investasi Anda
    Beda kebutuhan, beda pula jumlah yang harus diinvestasikan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan mengetahui kebutuhan itu, Anda dapat mengalokasikan uang di tempat yang tepat sehingga manfaat investasi dapat lebih maksimal.
  2. Perhatikan Potensi Inflasi
    Kondisi ekonomi selalu berubah. Investasi bukan hanya dipengaruhi faktor internal, tetapi juga faktor eksternal. Hal ini akan berdampak pada imbal hasil investasi meskipun biasanya imbal hasil investasi mengalahkan inflasi. Kecuali bunga tabungan bank.
  3. Jangan Berinvestasi pada Uang Tunai
    Terlalu banyak menyimpan uang tunai justru berisiko habis digerus inflasi. Lebih baik, tempatkan uang pada instrument, seperti properti yang harganya selalu naik setiap tahun. Bisa menjadi aset aktif bila disewakan.
  4. Pilih Investasi Jangka Panjang
    Hindarilah yang namanya investasi jangka pendek, Alasannya karena keuntungannya tidak maksimal. Jika investasi dibiarkan dalam jangka panjang, keuntungannya bisa ratusan sampai ribuan persen. Jadi, investasi jangka panjang sangat disarankan untuk mempersiapkan keuangan di masa depan.
  5. Jangan Fokus Pada Satu Jenis Investasi Saja
    Salah besar kalau selama ini Anda hanya mengandalkan satu instrument investasi saja. Anda perlu melakukan diversifikasi produk yang berguna untuk subsisi silang. Tujuannya adalah jikalau harga saham sedang anjlok, Anda tetap mendapatkan keuntungan dari investasi lain.

Nah itu dia point penting untuk Anda pahami sebelum mulai berinvestasi. Semoga bermanfaat.

Silahkan cek profil kami: https://sumberrizki.com/tentang-kami/
Yuk Hitung Deposito kamu sekarang: Klik Disini
List Jasa Keuangan kami: https://sumberrizki.com/pinjaman/
Silahkan cek Google Business kami: https://goo.gl/maps/Cqy22LBjjTKUh8sR6